Perbandingan Data GDP Perkapita dan Rasio Gini dari negara-negara yang menggunakan sistem ekonomi liberal, sosialis dan campuran.
Inti dari sistem
perekonomian adalah bagaimana suatu Negara dalam mengalokasikan sumber daya
yang dimilikinya baik kepada individu/perorangan maupun organisasi (atau bisa diartikan
dalam skala besar) di Negara tersebut.
Seperti yang kita ketahui bahwa dahulu
kala hanya berlaku sistem ekonomi tradisional, dan seiring perkembangan dan
kemajuan sistem perekonomian saat ini kita ketahui berlaku 3 sistem ekonomi
besar di dunia, namun bagaimana sistem itu mengatur faktor produksi itulah yang
akan membedakan masing-masing sistem ekonomi tersebut.
Dahulu kala nenek
moyang kita hanya mengenal sistem ekonomi tradisional di mana hanya ada
produsen dan konsumen, sementara pemerintah hanya bertugas dalam melakukan
penertiban dan keamanan bagi warganya. Sistem ini lebih dikenal dengan istilah
sistem ekonomi tradisional.
![]() |
Perbandingan Data GDP Perkapita dan Rasio Gini dari negara-negara yang menggunakan sistem Ekonomi Liberal, Sosialis dan Campuran |
Untuk mengetahui
Negara-negara mana sajakah yang menerapkan ketiga sistem tersebut, akan
dipaparkan selanjutnya
- Sistem Ekonomi Sosialis/Komunis
Sistem ekonomi ini
menjadikan pemerintah sebagai pusat dari segala macam kegiatan ekonomi. Segala
macam kegiatan ekonomi masyarakat diatur oleh pusat, bahkan mengenai hak milik
pribadi pun pemerintah pusatlah yang mengatur.
Akibat dari sistem ini,
tidak adanya kepemilikan pribadi karena semuanya diatur oleh pusat. Tak ada
pula si kaya dan si miskin karena ekonomi komunis berpandangan bahwa seharusnya
kondisi masyarakat harus “sama rata sama rasa”, tak ada yang lebih dan tak ada
yang kurang. Rakyat atau masyarakat tidak bebas menggunakan sumber daya alam.
Kemampuan mereka untuk
berpikir kreatif benar-benar dibatasi sehingga rakyat hanya bisa
“terima-terima” saja. Sistem ekonomi sosialis ini diterapkan oleh negara-negara
yang berideologi komunis seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, RRC dan negara
komunis lainnya.
Adapun ciri-ciri sistem ekonomi
sosialis sebagai berikut :
1. Seluruh sumber daya
dikuasai oleh negara
2. Produksi dilakukan untuk
kebutuhan masyarakat
3. Kegiatan ekonomi
direncanakan oleh negara dan diatur oleh pemerintah secara terpusat
4. Hak milik individu tidak
diakui
Tabel 1
Data GDP Perkapita (Nominal
dan PPP) dan rasio gini negara dengan sistem ekonomi Sosialis (dalam USD)
Negara
|
Data
|
Sumber data
|
Korea
Utara
|
GDP Perkapita Nominal :
1.223 (2015)
|
http://www.bloomberg.com/news/articles/2016-07-22/north-korea-s-economy-contracted-in-2015-mid-nuclear-ambitions
|
Gini Ratio:0,66-0,85 (est.
2002/2003)
|
https://piie.com/blogs/north-korea-witness-transformation/distribution-income-north-korea
|
|
Vietnam
|
GDP Perkapita Nominal :
1.685 (2015)
GDP Perkapita (PPP) : 5.668 (2015)
|
http://www.tradingeconomics.com/vietnam/indicators
|
Gini Ratio: 0,3759 (2014)
|
http://data.worldbank.org/indicator/SI.POV.GINI?locations=VN
|
|
China
|
GDP Perkapita Nominal :
6.416 (2015)
GDP Perkapita (PPP) : 13.400 (2015)
|
http://www.tradingeconomics.com/china/indicators
|
Gini Ratio : 0,4216 (2012)
|
http://data.worldbank.org/indicator/SI.POV.GINI?end=2014&locations=CN&start=2011
|
|
Rusia
|
GDP Perkapita Nominal : 11.039
(2015)
GDP Perkapita (PPP) : 23.895 (2015)
|
http://www.tradingeconomics.com/russia/indicators
|
Gini Ratio : 0,4159 (2012)
|
http://data.worldbank.org/indicator/SI.POV.GINI?end=2014&locations=RU&start=2011
|
|
Kuba
|
GDP Perkapita Nominal :
5.351 (2013)
GDP Perkapita (PPP) : 19.950 (2013)
|
http://www.tradingeconomics.com/cuba/indicators
|
Gini Ratio: Tidak diketahui
|
Dari
tabel 2 di atas dapat terlihat bahwa secara umum negara-negara yang menggunaka
sistem ekonomi sosialis memiliki GDP perkapita yang jauh lebih rendah bila
dibandingkan dengan GDP perkapita di negara-negara penganut sistem ekonomi
liberal. Rasio gini yang menurut teori seharusnya rendah apabila menerapkan
sistem ekonomi sosialis justru tidak sesuai dengan data yang ditampilkan pada
tabel 2. Secara umum, rasio gini negara-negara penganut sistem ekonomi sosialis
lebih tinggi dibanding penganut sistem kapitalis. Namun hal ini belum dapat
dijadikan dasar untuk mengatakan bahwa sistem ekonomi liberal lebih mampu melakukan
pemerataan diantara penduduknya dibanding sistem sosialis karena masih banyak
faktor lain yang mempengaruhi, misalnya faktor pemimpin dan lain sebagainya.
- Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis
Sistem
ekonomi ini membebaskan segala macam bentuk kegiatan ekonomi. Pemerintah tidak
ada urusan dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rakyat. Mereka semua
mendapatkan hak yang sama untuk berkreativitas. Tak ada pelarangan.
Intinya,
dalam sistem ekonomi kapitalis, semua bebas berbuat apa saja. Sehingga tidak
mengherankan bila kaum pemodal atau kapital menjadi kaum yang super power pada
sistem ekonomi ini. Sistem ekonomi liberal atau kapitalis ini diterapkan oleh
Eropa Barat, Amerika, Kanada, dan Australia.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi
Liberal :
1. Bebas memiliki alat-alat
dan sumber-sumber produksi, baik perorangan maupun kelompok
2. Hak milik perorangan
dijamin sepenuhnya
3. Kegiatan ekonomi sebagian
besar dilakukan oleh swasta
4. Campur tangan pemerintah
sangat sedikit atau terbatas
5. Modal mempunyai peran
yang terpenting dalam kegiatan ekonomi
6. Bebas bersaing dengan
cara apa pun
7. Didorong oleh motif
memperoleh laba sebesar-besarnya
Tabel 2
Data GDP Perkapita (Nominal
dan PPP) dan rasio gini negara dengan sistem ekonomi liberal (dalam USD)
Negara
|
Data
|
Sumber data
|
United
States
|
GDP Perkapita Nominal : 51.486
(2015)
GDP Perkapita (PPP) : 52.549 (2015)
|
http://www.tradingeconomics.com/united-states/indicators
|
Gini Ratio: 0,4106 (2013)
|
http://data.worldbank.org/indicator/SI.POV.GINI?locations=US
|
|
Canada
|
GDP Perkapita Nominal :
50.001 (2015)
GDP Perkapita (PPP) : 42.891 (2015)
|
http://www.tradingeconomics.com/canada/indicators
|
Gini Ratio: 0,3368 (2010)
|
http://data.worldbank.org/indicator/SI.POV.GINI?locations=CA
|
|
Jepang
|
GDP Perkapita Nominal :
44.657 (2015)
GDP Perkapita (PPP) : 35.804 (2015)
|
http://www.tradingeconomics.com/japan/indicators
|
Gini ratio: 0,3211 (2008)
|
http://data.worldbank.org/indicator/SI.POV.GINI?locations=JP
|
|
Jerman
|
GDP Perkapita Nominal :
45.270 (2015)
GDP Perkapita (PPP) : 44.053 (2015)
|
http://www.tradingeconomics.com/germany/indicators
|
Gini Ratio: 0,3013 (2011)
|
http://data.worldbank.org/indicator/SI.POV.GINI?locations=DE
|
|
Italia
|
GDP Perkapita Nominal :
33.705 (2015)
GDP Perkapita (PPP) : 33.587 (2015)
|
http://www.tradingeconomics.com/italy/indicators
|
Gini Ratio: 0,3516 (2012)
|
http://data.worldbank.org/indicator/SI.POV.GINI?locations=IT
|
Dari tabel 1 di atas dapat
terlihat bahwa negara-negara yang menerapkan sistem ekonomi liberal secara umum
memiliki tingkat pendapatan perkapita yang sangat tinggi. Rasio gini pada lima
negara ini relatif tidak terlalu tinggi.
- Sistem Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi yang merupakan kombinasi dari dua sistem ekonomi sebelumnya, yaitu
komunis dan liberal. Rakyat memiliki hak untuk berkreativitas, namun demikian
pemerintah juga tetap berperan dalam mengatur jalannya kegiatan ekonomi.
Sistem
ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan-
kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar.
Dalam sistem ekonomi campuran pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dalam
menjalankan kegiatan perekonomian.
Sistem
ekonomi campuran banyak diterapkan di negara-negara yang sedang berkembang,
seperti Malaysia, India, Filipina, Mesir, dan Maroko.
ciri-ciri dari sistem ekonami
campuran :
1. Sumber-sumber daya yang
vital dikuasai oleh pemerintah.
2. Pemerintah menyusun
peraturan, perencanaan, dan menetapkan kebijaksanaan -kebijaksanaan di bidang
ekonomi.
3. Swasta diberi kebebasan
di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan
pemerintah.
4. Hak milik swasta atas
alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
5. Pemerintah bertanggung
jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.
6. Jenis dan jumlah barang
diproduksi ditentukan oleh mekanisme pasar.
Tabel 3
Data GDP Perkapita (Nominal dan PPP) dan rasio gini negara dengan
sistem ekonomi campuran (dalam USD)
Negara
|
Data
|
Sumber
data
|
Indonesia
|
GDP Perkapita Nominal :
3.834 (2015)
GDP Perkapita (PPP) : 10.385 (2015)
|
http://www.tradingeconomics.com/indonesia/indicators
|
Gini Ratio: 0,408 (2015)
|
http://www.aktual.com/bappenas-rasio-gini-desember-2015-turun-ke-0408/
|
|
Malaysia
|
GDP Perkapita Nominal :
10.877 (2015)
GDP Perkapita (PPP) : 25.308 (2015)
|
http://www.tradingeconomics.com/malaysia/indicators
|
Gini ratio : 0,4626 (2009)
|
http://data.worldbank.org/indicator/SI.POV.GINI?locations=MY
|
|
India
|
GDP Perkapita Nominal :
1.806 (2015)
GDP Perkapita (PPP) : 5.730
(2015)
|
http://www.tradingeconomics.com/india/indicators
|
Gini Ratio : 0,3515 (2011)
|
http://data.worldbank.org/indicator/SI.POV.GINI?locations=IN
|
|
Thailand
|
GDP Perkapita Nominal :5.775
(2015)
GDP Perkapita (PPP) :15.345 (2015)
|
http://www.tradingeconomics.com/thailand/indicators
|
Gini Ratio: 0,3785 (2013)
|
http://data.worldbank.org/indicator/SI.POV.GINI?locations=TH
|
|
Filiphina
|
GDP Perkapita Nominal : 2.635
(2015)
GDP Perkapita (PPP) : 6.926 (2015)
|
http://www.tradingeconomics.com/philippines/indicators
|
Gini Ratio: 0,4304 (2012)
|
http://data.worldbank.org/indicator/SI.POV.GINI?locations=PH
|
Dari tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa GDP
perkapita dari negara-negara penganut sistem ekonomi campuran relatif masuk ke
kategori menengah. Rasio gini pada negara-negara yang menganut sistem ini juga
relatif sedang (tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah).
Catatan tambahan:
- Ratio Gini (Gini Ratio) adalah ndikator yang sering digunakan untuk mengetahui kesenjangan distribusi pendapatan
- Pendapatan perkapita nominal yaitu seluruh pendapatan yang didapat dari negara dalam jangka waktunya 1 tahun,bentuknya berupa uang yang akan di bagi dengan rata penduduk
- Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada periode tertentu (umumnya satu tahun)
Kesimpulan:
Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Ekonomi Kapitalis memang dapat membuat pendapatan perkapita suatu Negara menjadi tinggi, hal ini kemungkinan disebabkan karena adanya persaingan yang ketat, mengutamakan keuntungan yang besar, lebih cenderung kepada orang-orang yang mempunyai modal besar, pasar bebas dan kebabasan individu yang sangat tinggi. Beberapa kondisi ini bisa saja menjadi penyebab tingginya pendapatan perkapita, akan tetapi sistem ini sangat tidak bersahabat dengan pemodal kecil.
Untuk rasio gini yang menurut teori akan menjadi kecil jika negara menerapkan sistem ekonomi sosialis ternyata tidak terbukti berdasarkan data yang ada. Hal ini menurut saya dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain yang berefek lebih besar, misalkan faktor pemimpin, dan lain sebagainya.
Untuk rasio gini yang menurut teori akan menjadi kecil jika negara menerapkan sistem ekonomi sosialis ternyata tidak terbukti berdasarkan data yang ada. Hal ini menurut saya dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain yang berefek lebih besar, misalkan faktor pemimpin, dan lain sebagainya.
Belum ada Komentar untuk "Perbandingan Data GDP Perkapita dan Rasio Gini dari negara-negara yang menggunakan sistem ekonomi liberal, sosialis dan campuran."
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, dan terima kasih telah berkunjung di blog saya