Wajib Pajak itu Tidak Semua Lulusan D3 Pajak lho....!!!

Penerapan sistem self assesment yang digalakkan oleh Direktorat Jenderal Pajak kali ini memberikan rasa kepercayaan terhadap wajib pajak yang sangat tinggi dan hal itu tidak boleh di sia-siakan oleh wajib pajak untuk benar-benar menghitung, mengisi SPT dan menyampaikan nya sendiri ke kantor pajak atau mengrimkannya lewat pos. Self assessment adalah sistem pemungutan pajak yang dihitung, dilaporkan dan dibayarkan sendiri oleh wajib pajak (WP). 

Dalam sistem self assesment ini wajib pajak lebih diharuskan aktif dalam hal penghitungan dan pengisian SPT, penyetoran, serta pelaporan pajak yang terutang oleh wajib pajak. menurut Direktorat jenderal Pajak bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh wajib pajak sebelum mengisi SPT. sebab, wajib pajak harus memahami dulu konsep perpajakan itu sendiri kalau dia tidak mengetahui caranya,,,gimana dia bisa mengisi SPT apalagi menghitung sendiri pajak terutangya,,? baik istilah teknis dan penghitungan yang berbeda-beda tergantung subjeknya sehingga agak sulit untuk dipahami oleh wajib pajak/ orang-orang awam.

Namun, ironisnya petugas pajak itu menganggap bahwa semua wajib pajak itu adalah lulusan D3 pajak. jadi dalam pengisian SPT wajib pajak harus benar dan tidak boleh salah. anggapan seperti adalah sangat merugikan bagi intitusi pajak itu sendiri dan berdampak bagi penerimaan pajak kita karena dari sisi WP sendiri yang tidak mengetahui teknis perpajakan itu sendiri ditambah lagi dengan anggapan dari petugas pajak.., jadi kalau misalnya WP terjadi kesalahan pengisian SPT, yah wajar aja,,,mereka itu tidak semua lulusan D3 pajak lho... mungkin sangat berbeda jika wajib pajak itu adalah orang kaya yang bisa saja memanfaatkan jasa konsultan pajak untuk membantunya menghitung pajak terutang nya. contohnya saja, saya kebetulan kuliah di D3 spesialisasi perpajakan STAN. disaat pelajaran pajak dan diminta oleh dosen untuk mengisi SPT, apakah itu SPT masa PPN maupun SPT tahunan PPh  orang pribadi ternyata sulit juga padahal kami sudah belajar pajak sejak tingkat 1, jadi kalau ada wajib pajak yang masih kurang mengerti tata cara pengisian SPT dan lainnya yah wajar aja kalau dia tidak mengerti, mereka bukan lulusan D3 pajak kok...!!!

Dari cerita diatas mungkin kita kembalikan lagi kepada pusatnya apakah DJP kurang mensosialisasikan mengenai tata cara pengisian SPT kepada wajib pajak..?atau wajib pajak yang kurang peduli terhadap pajak itu sendiri. DJP lebih mengkonsetrasikan pada wajib pajak yang golongan menengah keatas, mungkin karena faktor biaya yang harus dikeluarkan juga menjadi pertimbangan jika DJP ingin melakukan sosialisasi langsung ke wajib pajak, apalagi sampai ke daerah-daerah. harusnya Direktorat Jenderal Pajak sebagai Intitusi tertinggi di pajak harus mengambil kebijakan bahwa sosialisasi perpajakan itu sendiri bukan hanya diperuntukkan untuk golongan orang menengah ke atas akan tetapi sosialisasi pajak itu adalah untuk kita semua sebagai warga negara Indonesia. 

sekian dan terima kasih, semoga artikel ini dapat menjadi inspirasi demi pengembangan pajak ke depan yang lebih baik,,,amiinn

14 Komentar untuk "Wajib Pajak itu Tidak Semua Lulusan D3 Pajak lho....!!!"

  1. semoga pajak bisa lebih baik utk Indonesia ^^

    BalasHapus
  2. yoi sob,,,skrg ini dan ke depan DJP melakukan terobosan-terobosan untuk meningkatkan kinerja nya,,salah satunya adalah proyek PINTAR (Project for Indonesia Tax Administration Reform)DJP Dengan Pintar, kelak pengawasan Ditjen Pajak terhadap kepatuhan wajib pajak (WP) semakin ketat. Soalnya, selain mampu menghimpun seluruh data WP, baik pribadi maupun badan, Pintar juga dapat langsung menganalisis tingkat kepatuhan WP. Sehingga, kantor pajak segera mengetahui setiap WP yang berbohong.

    BalasHapus
  3. klo menurutku sih DJP harus mengusahakan bgmn biar WP tau cara ngisi SPT. Meskipun biayanya tdk sedikit, tp kan enak klo SPT diisi dgn benar. Klo SPTnya salah diisi, kan DJP jg yg ribet betulinnya

    BalasHapus
  4. @syarif..: iyah sebenarnya emank hrus sperti itulah yg dilakukan DJP #yaitu sosialisasi ke wajb pajak, walaupun secara matematika tak sdkit biaya yg harus di keluarkan tp kan secara jgnka panjan jg bgus untuk DJP apalgi klw tata cara pngisian SPT WP udah benar jdi petugas pajak gk usah repot2 lg melakukan konseling kpada wp tuk dilakukan pembetulan,,,kan kasihan AR nya lw bnyak yg slh dn harus di betulkan hehehe,,,

    bisa-bisa gk ada yg mau jadi AR niehhh,,,

    BalasHapus
  5. memang banyak yang belum bisa mengisi spt termasuk saya...masih keder..

    BalasHapus
  6. semua terkena pajak gan
    contohnya tetanggaku tuh

    BalasHapus
  7. boleh gan
    blog inikah yang tuker link gan?

    BalasHapus
  8. @obat sakit,,iya gan ini aja yg di pasang,,,

    wahhhh kata UU memang bgtu sob, cmn ttep ada juga pngecualiannya,,dan dnger2 info terbaru nieh klw blog dan website juga akan di incar pajak cmn mngenai peraturan lbh lnjutnya blm jelas krn DJP blm dpt mnentukan brpa DPP nya dll,,,

    jdi kt sebagai blogger ini yah waspada aja hehehe,,

    oya tunggu itu info blog dan website di incar pajak,,,

    BalasHapus
  9. @assyafieq..wahh klw crta bnyak yg gk tau ngisi SPT,,,bnyak bnget gan,,! jgnkan WP yg gk tau pajak, sy aja yg udah bljr 3 tahun pajak msh aja bingung2 mngisi SPT dgn baik dan benar,,,

    jdi mskpun kita blmg byar pajak tp kt ttep hrus mngethauinya krena pajak udah mnjadi bgian dr hdup kita,,oke gan

    BalasHapus
  10. wajib pajak untuk semua warga gan

    BalasHapus
  11. @obat sakit,,:iyah mas bro selama orang pribadi atau badan telah memenuhi kewajiban perpajakan baik subjektif maupun objektif maka orang pribadi tersebut mendaftarkan dirinya ke KPP untuk diberikan NPWP dan atau PKP,,,

    jadi intinya klw dia udah memnuhi persyaratan subjektif dan objektifnya aja baru dapat dikatakan wajib pajak,,,

    BalasHapus
  12. sngat sulit mas mengisi SPT apalgi kita harus ngitung sndiri masukin sndiri,,haddddeeehh,,,mas aja yg bljar pajak,,,kadang masih pusing kan,,???apalagi kita yg wajib pajak awam ini,,,DJP harus lbh srg mngadakan sosialisasi perpajakan ke daerah2,,,

    BalasHapus
  13. Menurut saya masih ada paradigma lama di DJP mengenai perpajakan. Seharusnya dengan sistem self asessment pemerintah harus lebih gencar melakukan sosialisasi cara-cara pengisian laporan pajak dengan bahasa yg sederhana dan mudah. Logika membayar pajak adalah membayar kepada Negara tanpa imbalan langsung, jadi berbeda dgn retribusi yg imbalannya langsung bisa dirasakan. Meskipun ada sifat memaksa tapi masyarakat awam tdk akan respek membayar pajak bila administrasi pembayaran pajaknya saja sudah sulit dimengerti, belum lagi ancaman denda, bunga dll. Yg sudah mengerti pajak saja kesulitan dgn mudahnya DJP mengeluarkan peraturan Pajak yg baru. UU Pajak, PP, Per Menkeu dll. Bodo ah!!

    BalasHapus
  14. orang bijak bayar pajak semoga yang ngurus pajak juga bijak aminn

    BalasHapus

Silahkan berkomentar, dan terima kasih telah berkunjung di blog saya

Facebook Comments APPID

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel